Film Indonesia Romantis Ini Biking Nguras Air Mata
Siapa disini yang mengisi waktu luang atau akhir pekan dengan menonton film kesukaan? Atau mungkin, ada yang sampai nonton film didampingi orang tersayang nih.Ya tidak bisa dipungkiri, menonton film dilayar lebar menjadi salah satu alasan untuk kencan dengan si dia karena kamu nggak punya tujuan lain menghabiskan malam minggu.
Kalau memang kamu suka menyaksikan film bareng pacar, tidak ada salahnya untuk menyaksikan film indonesia romantis berikut ini, saking romantisnya bahkan bisa menghangatkan hubungan walau dengan derai air mata.
Industri perfilman Indonesia sedang diwarnai dengan film-film remaja. Mulai dari yang bertema percintaan hingga olahraga, tenang film ini tidak lepas dari unsur romantisme.
Surga Yang Tidak Dirindukan
Sinopsis Surga Yang Tidak Dirindukan
Kisah cinta pada pandangan pertama Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Pras (Fedi Nuril) begitu indah. Pernikahan yang kemudian terwujud mendatangkan kebahagiaan lain dengan hadirnya Nadia (buah cinta keduanya).Sosok Pras yang baik dan setia selalu menenangkan Arini, berbagai kisah perselingkuhan yang dialami perempuan di sekelilingnya, termasuk sahabat dekatnya, tidak sekalipun mengusik kepercayaan Arini terhadap sang suami.Bisakah cinta bertahan, setelah janji-janji untuk setia tak lagi ditepati? Apa yang harus dilakukan seorang perempuan ketika sosok yang paling dicintainya seolah menemukan tambatan baru bagi hati? Sebuah kisah menyentuh yang membuat kita berpikir ulang tentang cinta, kesetiaan dan takdir serta ujian yang harus dikalahkan.
Habibie & Ainun
Sinopsis Habibie dan Ainun
Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara.Kisah tentang Habibie dan Ainun. Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya. Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula.
Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?